Maleh dadi Segoro:
Krisis Sosial-Ekologis Kawasan Pesisir Semarang-Demak
©Bosman Batubara, dkk., 2020
Penulis:
Bosman Batubara
Henny Warsilah
Ivan Wagner
Syukron Salam
Koalisi Pesisir Semarang-Demak
Dalam kenangan yang dimiliki Songo, terjadinya rob sebenarnya adalah rangkaian dari perubahan-perubahan lingkungan yang sudah terjadi sejak lama di kawasan ini. Pada tahun 1990-an, masih ada sawah di sekitar tempat tinggalnya. Orang masih menanam padi. Namun, ketika muncul air laut atau rob, tanah-tanah pertanian tidak bisa lagi ditanami padi. Orang-orang mengubah sawah-sawah menjadi tambak-tambak ikan. Ini terjadi sejak sekitar tahun 2000-an awal. Namun perubahan tak sampai di situ saja. Sejak 2005-an ke sini, tanggul tambak sudah tidak kuat menahan air laut. Banyak tanggul tambak sudah jebol. Dan karena itu orang tidak bisa lagi membuat tambak. Seorang ibu pemilik warung kopi, dimana kami makan mi instan dan istirahat siang, mendeskripsikan perubahan yang terjadi ini, dimana kampung mereka yang tadinya berada di darat, berubah menjadi laut. “Maleh dadi segoro,” katanya.
©Bosman Batubara, dkk., 2020
Penulis:
Bosman Batubara
Henny Warsilah
Ivan Wagner
Syukron Salam
Koalisi Pesisir Semarang-Demak
Dalam kenangan yang dimiliki Songo, terjadinya rob sebenarnya adalah rangkaian dari perubahan-perubahan lingkungan yang sudah terjadi sejak lama di kawasan ini. Pada tahun 1990-an, masih ada sawah di sekitar tempat tinggalnya. Orang masih menanam padi. Namun, ketika muncul air laut atau rob, tanah-tanah pertanian tidak bisa lagi ditanami padi. Orang-orang mengubah sawah-sawah menjadi tambak-tambak ikan. Ini terjadi sejak sekitar tahun 2000-an awal. Namun perubahan tak sampai di situ saja. Sejak 2005-an ke sini, tanggul tambak sudah tidak kuat menahan air laut. Banyak tanggul tambak sudah jebol. Dan karena itu orang tidak bisa lagi membuat tambak. Seorang ibu pemilik warung kopi, dimana kami makan mi instan dan istirahat siang, mendeskripsikan perubahan yang terjadi ini, dimana kampung mereka yang tadinya berada di darat, berubah menjadi laut. “Maleh dadi segoro,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar